RESUME- SISTEM KOORDINAT DAN PROYEKSI PETA
SISTEM KOORDINAT
Dasar utama dari pembuatan peta
adalah pengadaan sistem koordinat yang dapat menghubungkan antara satu titik
dengan titik lainnya; suatu sistem koordinat titik di permukaan bumi dimana posisinya
ditentukan oleh perpotongan dua buah garis lengkung bumi, yaitu garis meridian
(longitude) dan garis paralel (latitude).
KOORDINAT GEOGRAFIS
Koordinat geografi suatu
titik di permukaan bumi ditentukan dari perpotongan meridian dan paralel yang
melalui titik tersebut, besarnya ditentukan dengan :
lintang ( latitude = φ )
Pengertian lintang suatu titik adalah panjang busur yang diukur pada suatu meridian dihitung dari ekuator sampai ke paralel yang melalui titik tersebut.
Pengertian lintang suatu titik adalah panjang busur yang diukur pada suatu meridian dihitung dari ekuator sampai ke paralel yang melalui titik tersebut.
Harga dari besaran adalah :
- dari 00 - 900 kearah Kutub Utara dari ekuator disebut Lintang Utara (LU)
- dari 00 - 900 kearah Kutub Selatan dari ekuator disebut Lintang Selatan (LS)
- dari 00 - 900 kearah Kutub Utara dari ekuator disebut Lintang Utara (LU)
- dari 00 - 900 kearah Kutub Selatan dari ekuator disebut Lintang Selatan (LS)
bujur
( longitude = λ )
Pengertian bujur suatu titik adalah panjang busur yang diukur pada suatu garis paralel antara meridian titik pengamatan dengan meridian nol (meridian Greenwich).
Pengertian bujur suatu titik adalah panjang busur yang diukur pada suatu garis paralel antara meridian titik pengamatan dengan meridian nol (meridian Greenwich).
Harga dari besaran adalah :
- dari 00 - 1800 kearah Barat dari meridian nol disebut Bujur Barat (BB)
- dari 00 - 1800 kearah Timur dari meridian nol disebut Bujur Timur (BT)
- dari 00 - 1800 kearah Barat dari meridian nol disebut Bujur Barat (BB)
- dari 00 - 1800 kearah Timur dari meridian nol disebut Bujur Timur (BT)
Koordinat
Geografis titik P (φ , λ),
Besaran harga lintang (φ ) dihitung mulai dari titik P sepanjang garis meridian sampai berpotongan dengan garis ekuator ; besaran harga bujur (λ) dihitung mulai dari perpotongan garis meridian dari titik P dengan ekuator, sampai dengan perpotongan garis ekuator tersebut dengan meriadian nol.
Besaran harga lintang (φ ) dihitung mulai dari titik P sepanjang garis meridian sampai berpotongan dengan garis ekuator ; besaran harga bujur (λ) dihitung mulai dari perpotongan garis meridian dari titik P dengan ekuator, sampai dengan perpotongan garis ekuator tersebut dengan meriadian nol.
KOORDINAT PROYEKSI
Pada sistem koordinat proyeksi, koordinat suatu titik dinyatakan
dengan besaran absis (X) dan ordinat (Y). Titik Nol sistem koordinat adalah
pusat bumi, dan sumbu-sumbu sistem koordinatnya terikat ke bumi.
Sumbu X (eastings) berada dalam bidang meridian Greenwich
(meridian nol) dan terletak di bidang ekuator bumi. Sumbu X merupakan garis
proyeksi dari salah satu paralel atau garis yang disinggungkan dengan proyeksi
salah satu paralel tersebut.
Sumbu Y (northings) tegak lurus sumbu X, dan membentuk sistem
koordinat tangan kanan (right-handed system). Sumbu Y merupakan garis proyeksi
dari salah satu meridian atau garis yang disinggungkan dengan meridian tersebut.
PROYEKSI PETA
Peta merupakan gambaran permukaan bumi pada bidang datar, maka
untuk menggambarkan titik-titik di permukaan bumi pada bidang datar harus
diambil cara-cara tertentu, yang sebaiknya di-tentukan oleh syarat-syarat
(sifat-sifat) apa yang harus dipenuhi oleh gambar muka bumi yang akan
dihasilkan.
Untuk dapat menyajikan unsur-unsur dipermukaan bumi ke bidang
datar (dalam hal ini, peta), dilakukan suatu transformasi dengan menggunakan
rumus matematis tertentu, cara ini disebut Proyeksi Peta
Proyeksi peta adalah model matematik untuk mengkonversi posisi
tiga dimensi suatu titik di permukaan bumi ke representasi posisi dua dimensi
di bidang peta. Bentuk permukaan bumi tidaklah datar dan juga tidak dapat
didatarkan, bahkan tidak merupakan bidang teratur, sehingga segala sesuatu yang
berada di atas permukaan bumi tidak secara mudah digambarkan pada bidang datar.
PERUBAHAN BENTUK
Pemetaan untuk suatu daerah yang relatif kecil, muka bumi dapat
dianggap sebagi bidang datar, sehingga hasil pengukuran di lapangan dapat
langsung digambar tanpa melalui suatu hitungan proyeksi peta.
Masalah utama pada hitungan proyeksi peta adalah bagaimana
menyajikan data hasil pengukuran pada bidang lengkung menjadi data hitungan
pada bidang datar.
Disatu sisi, suatu bidang lengkung tidaklah dapat dibentangkan
menjadi bidang datar tanpa mengalami perubahan (distorsi), sedangkan disisi
lain, peta yang menggambarkan muka bumi dapat dikatakan ideal bila:
- menggambarkan luas relatif yang benar;
- menyajikan bentuk muka bumi yang benar;
- mempunyai arah yang benar;
- mempunyai jarak benar.
- menggambarkan luas relatif yang benar;
- menyajikan bentuk muka bumi yang benar;
- mempunyai arah yang benar;
- mempunyai jarak benar.
JENIS PROYEKSI PETA
Ditinjau dari bidang
proyeksi yang digunakan
Terdapat tiga sistem
proyeksi peta yaitu :
1.
Proyeksi kerucut,
bidang proyeksinya adalah bidang kerucut ; suatu kerucut diletakan pada bumi
dan menyinggung bola bumi sepanjang suatu lingkaran.
2. Proyeksi silinder, bidang proyeksinya bidang silinder;
suatu silinder
diletakan pada bumi dan kemudian didatarkan.






Komentar
Posting Komentar