PENILAIAN RESIKO GEMPA BUMI BLIDA (ALJAZAIR) MENGGUNAKAN GIS

PENDAHULUAN

Gerakan kompresi disepanjang batas lempeng AljazairEropa yang sebagian besar menyentuh bagian utara negara, kota terbesar. Kota Blida berada di wilayah dengan aktifitas seismik yang tinggi, kondesiasi penduduk yang tinggi, bangunan umumnya sudah sangat tua dan kepeningan administratif yang memerlukan perhatian khusus. Maka diperlukan penilaian resiko gempa di Kota Blida yang ditentukan sebagai konvolusi bahaya seismik

Wilayah studi Kota Blida, Aljazair

Meliputi pusat sejarah yang dianggap sebagai distrik tertua di mana sebagian besar bangunan berasal dari zaman kolonial

Pembagian sektor
Dalam kasus kami, kami telah memilih divisi sektor termasuk 20 unit analisis (distrik), masing-masing mewakili satu area

Populasi umum dan sensus perumahan
jumlah total bangunan adalah 2512 untuk populasi 14997 penduduk


ANALISIS BAHAYA SEISMIK

Bahaya seismik di wilayah Blida telah menunjukkan adanya banyak sumber aktif yang dapat memberikan gempa bumi. salah satu yang dapat menghasilkan sebagian besar kerusakan karena melintasi pusat kota Blida. patahan ini telah diperkirakan oleh Pusat Penelitian CRAAG (Astronomi, Astrofisika dan Geofisika) pada 7,08 pada skala Richter.

ANALISIS STRUKTUR KOTA
untuk menentukan indeks kerentanan seismik melihat dari nilai numeric yang menyatakan peran penting dalam respon seismik bangunan. Jumlah bangunan yang di analisis yaitu sebanyak 370 unit diantaranya 300 bangunan batu dan 70 banguan berkerangka

PENILAIAN TINGKAT KERUSAKAN
Kurva ini mendefinisikan hubungan antara intensitas seismik dan tingkat kerusakan untuk berbagai jenis struktural Aljazair (struktur pasangan bata, struktur beton bertulang, struktur rangka.) milik kelas kerentanan yang berbeda. PGA (Peack Ground Acceleration) dihitung menggunakan joyner & Boor attenuation law (1981) dan nilai intensitas seismik diperoleh dengan mengkonversi PGA ke MMI (Modified Mercalli Intensity) menggunakan hubungan umum Trifunac & Brady (1975).


SKEMA SATU
Dalam total 370 bangunan memiliki nomor 69 di klasifikasikan hijau, 10 orange, dan 291 merah. Hampir 79% kontruksi berwarna merah yang berarti zona ini menunjukan kerentanan besar terhadap gempa bumi oleh karena itu, resiko meningkat mendekati pusat.


SKEMA KEDUA
Didapatkan 71 bangunan diklasifikasikan berwarna hijau, 192 berwarna orange, dan 107 merah. Hasil tersebut menunjukan bahwa jumlah bangunan yang diklasifikasikan berwarna merah menurun 64% dibanding dengan skema pertama.kerusakan padaskema kedua karena keterpencilan dari pusat gempa dari daerah studi. Jadi akan disarankan untuk memusatkan penguatan atau tehousing terhadap distrik-distrik yang mencakup 2.987 penduduk.

KESIMPULAN
Hasil dari analisis menunjukan kerentaan tinggi kota dan kerapuhan perkotaan. Penggunan GIS dalam pejerhaan ini telah memungkinkan eksplortasi data yang dikumpulkan di satu diagnosis zona paling rentan. Dengan demikian kita dapat engetahui titik lemah kota yang merupakan distrik pusat kota. Hasil ini dapat membantu dalam pengmengambilan keputusan terkait pengembangan kota Blida.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Macam-Macam Skala Peta

PERAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM BIDANG SOSIAL BUDAYA

Resume Materi Smart City di Indonesia